Thursday 27 September 2012

Terbang Tanpa Sayap

Semangat yang lebih besar, dituntut dari orang-orang yang memulai perjalanan menuju kesempurnaan, daripada orang-orang yang tiba-tiba menjadi martir, karena kesempurnaan tidak dapat diperoleh hanya dalam waktu semalam.
Engkau masih harus memerangi perasaan-perasaanmu.
Karena kenyataannya engkau masih berusaha mencintai Tuhan,
maka engkau berharap agar menjadi sangat berani, seperti para orang kudus terkenal.

Engkau menyadari sedang berdoa kepada Tuhan,
tapi saat yang sama jiwamu merasakan kesedihan yang demikian mendalam.

Banyak orang yang berbalik arah pada titik ini
karena mereka tidak tahu bagaimana harus membantu diri mereka sendiri.

Banyak orang ingin terbang sebelum Tuhan memberikan mereka sayap.
Mereka mengawali dengan kemauan baik dengan semangat serta tekad yang kuat supaya maju dalam kebajikan.

Ada orang-orang yang mengorbankan segalanya demi Tuhan.
Lalu mereka memperhatikan orang-orang yang sudah jauh berjalan memiliki kebajikan-kebajikan yang luar biasa dan menjadi inspirasi bagi mereka.
Mereka membaca buku-buku doa dan kontemplasi, tentang semua yang harus mereka lakukan, demi mencapai tujuan spiritualnya, kemudian hatinya menjadi tawar.

Jangan terganggu, berharaplah pada Tuhan.
Sebab bila engkau mau melakukan kehendak Tuhan, dan engkau berdoa, dan berharap pada Tuhan, melakukan apa yang bisa engkau kerjakan sendiri, Tuhan akan memberikan segala yang engkau inginkan dalam hatimu.
Juga sangat penting adalah bahwa kodrat kita yang lemah harus mempunyai keyakinan yang cukup besar, dan jangan dibuat cemas.
Hendaknya kita yakin bahwa bila kita melakukan yang terbaik kita akan menjadi pemenang.


SUMBER: Renungan Pagi Hari Kelima Teresia dari Avila

No comments:

Post a Comment