Sunday, 3 June 2012

Satu Allah Jadi Tiga - Tiga Allah Jadi Satu?

Selamat Hari Minggu! Hehehehe. Sudah larut malam memang, dan hampir saja aku lupa menulis. Padahal sudah berniat mantap untuk menulis setiap hari di blog ini hehehe. Mari, mari budayakan menulis dan membaca! Hari ini sebenarnya aku mau mengantarkan hasil ronsen tulang belakang yang dianjurkan oleh dokter Fong sebulan yang lalu. Sebenarnya hal ini aku rahasiakan dari keluargaku terutama Ibuku yang super khawatir karena saat mereka menemaniku kemarin Ibuku benar-benar memojokkan dokter tersebut. Dan hari ini keluargaku komplit dirumah, wew! Jadilah kuurungkan niat berangkat mengirim ataupun memberikan langsung hasil ronsen itu. Hmmm, Tuhan belum memberiku kesempatan lagi. Mengapa lagi? Karena sebenarnya kemarin sore sudah ada suara yang menyuruhku untuk mengantarkannya, namun kembali ururng saat adikku dan temannya sudah pulang. Mudah-mudahan besok Tuhan berikan jalan. Amin.
Senangnya hari ini aku kembali mendapat hadiah buku. Setelah banyaknya buku yang diberikan oleh Inanguda Ruth, akhirnya Bapakku memberikan lagi dua buku yang baru dia beli di Kaliori. Salah satu tempat ibadah di Banyumas, tepatnya Gua Maria. Salah satu bukunya mengenai Meditasi sedangkan yang lainnya mengenai Motivasi. Belum sempat kubaca, karena ingin beristirahat dari wajah yang gatal kembali ini. Sampai pada akhirnya, aku tertidur pulas hingga terlambat ke gereja tadi. Ampuni aku ya Tuhan, menunda menerima berkat kudusMu. Prolog yang panjang ya pembaca, aku pun merasa seperti itu, hahaha. Tapi hanya dengan sekedar berbagi cerita sehari-hari membuat hati senang hehe. Hari ini Pastor berkotbah mengenai iman kami, aku, sebagai umat yang memeluk agam Katolik, kepada Allah. Dalam ajaran Katolik, Allah disebut sebagai Tritunggal Mahakudus, yakni Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Namun meskipun begitu, Allah tetaplah Allah yang hanya satu. Allah yang diimani sebagai Allah yang nyata menjadi manusia, wafat, bangkit, dan kembali ke surga. Allah yang dapat berperan menjadi Bapa segala umat, seorang Putera yang rela berkorban, dan yang mengutus Roh Kudus untuk seluruh umatNya.
Mungkin terdengar seperti kami penduduk Katolik menyembah tiga Allah. Atau seperti Allah menjadi tiga. Seperti pernah, sewaktu aku SMA kelas satu teman-temanku yang beragama Islam mendapat tugas untuk membandingkan ajaran agama yang satu dengan yang lainnya. Karena Indonesia memang memiliki beragam agama. Temanku bertanya tentang Tuhan yang aku sembah? Dulu, karena aku berpikir Tuhan hanyalah pencipta dan aku hidup hanya dengan caraku saja, jadi aku hanya menjawab sesuai pengetahuan tanpa makna yang mendalam. Dan, temanku itu berpikir bahwa Allah yang kusembah itu ada tiga. Dijelaskan kembali olehku bahwa tetap saja tiga itu adalah satu tetap saja dia salah pengertian. Ya, aku baru menyadari dan baru benar-benar yakin dengan apa yang dikatakan Pastor tadi. Jika kepercayaan tidak ada, maka segala hal yang diberikan akan menjadi percuma. Itulah yang kupandang dari kejadian di atas. Selanjutnya, Pastor mengatakan dengan tegas bahwa ketika seseorang memutuskan untuk tidak percaya bahwa dia BAIK (Bahagia Aku Ikut Kristus), maka lebih baik dia mencari Allah yang lain. Mungkin ini akibat pengaruh dari pernyataannya pada kotbah sebelumnya, bahwa ada umat yang meminta opini mengenai keinginannya pindah agama. Pator yang telah berusia 69 tahun itu mungkin merasa kecewa dan sedih.
Berbicara mengenai kekecewaan atau rasa sedih pasti kita merasa seperti dihukum. Tapi apakah benar hukuman itu datang dari Allah? Hukum Allah hanya ada satu, seperti Allah yang hanya satu dengan tiga kepribadian. Hukum Allah adalah hukum cinta kasih. Jika di dunia orang yang benar disalahkan, sebaliknya di hukum Allah, orang yang salah dibenarkan. Jika di dunia orang yang bersalah mendapat hukuman keji atas upah kesalahannya, di hukum cinta kasih, orang yang berdosa, mau bertobat, akan diterima dengan tangan terbuka dan diampuni oleh Allah. Hukum cinta kasih tidak menyalahkan orang yang menganggap Allah menjadi tiga atau tiga Allah menjadi satu. Oleh sebab, Allah adalah Maha Kuasa, Dia dapat menjadi banyak sosok yang Dia inginkan. Dia dapat menjadi tiga, tiga puluh, tiga ribu, tiga puluh ribu, atau tiga juta pribadi. Allah tidak terbatas, kita manusialah yang melihatNya terbatas, karena sebenarnya kitalah yang terbatas. Menjadi satu dengan Roh Kudus dari Allah, bekerja bersama Roh Kudus dari Allah, mendapat pemikiran dari Roh Kudus yang berasal dari Allah, kuharap dan kuimani sebagai hal-hal yang nyata, yang pasti terjadi dalam hidupku. Amin.



No comments:

Post a Comment